AMPMORI.com – Langkah penting yang harus dikuasai seorang trader adalah mampu secara tepat dan akurat menentukan open posisi forex terbuka. Apapun strategi atau teknik trading yang Anda gunakan, Anda akan berakhir dengan langkah ini ketika Anda memutuskan untuk membeli atau menjual.
Gelisah, jelas, ada banyak trader yang kesulitan membuka posisi. Karena mereka ragu-ragu atau tidak memiliki basis strategis yang kuat. Akibatnya, keputusan dibuat dan diremehkan oleh naluri, tidak dapat memaksimalkan hasil.
Bahkan jika Anda bisa mendapat untung, itu hanya masalah keberuntungan. Nah, pembahasan kali ini akan menyoroti cara menentukan open posisi forex yang tepat.
3 Hal Penting yang Harus Dilakukan Saat Open Posisi Forex
Dibutuhkan banyak latihan untuk memahami tren harga di pasar forex dan dapat membuka posisi pada saat yang paling tepat. Secara umum, semakin sering Anda berdagang dan mempelajari strategi forex, semakin baik kemampuan Anda untuk menentukan posisi terbuka.
Kembali ke topik awal, dibutuhkan analisa yang cermat dan momen yang tepat untuk membuka posisi forex dengan benar. Hal ini tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Analisanya sudah matang, tapi kalau momennya tidak pas, hasilnya juga tidak bagus. Kebalikannya juga benar. Ternyata, menemukan momen yang tepat untuk membuka posisi beli atau jual tidak sesederhana yang Anda bayangkan.
Tentunya masih banyak faktor lain yang harus diperhitungkan sebagai data untuk analisis agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik saat membuka posisi. Nah, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil posisi Forex publik.
1. Kenali Trend Pasar
Trading valas non-stop 24 jam sehari, dengan volatilitas harga mengikuti tren pasar yang berkelanjutan. Inilah yang digunakan pelaku pasar Forex untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan antara posisi terbuka panjang atau pendek.
Ada tiga jenis tren harga dalam trading Forex. Yaitu, tren turun (downtrend), tren naik (uptrend), atau tren sideways (kecenderungan untuk tetap level dalam kisaran tertentu).
Salah satu cara untuk menentukan jenis tren yang sedang berlangsung adalah dengan menggambar garis tren. Jika garisnya cenderung turun maka disebut downtrend, jika naik maka disebut garis, dan jika sideways maka kebalikannya.
Alternatif lain yang bisa Anda lakukan untuk menentukan trend adalah dengan membuat garis support dan resistance. Ketika harga menembus garis support dan resistance, ini mungkin mengindikasikan bahwa tren harga akan berubah arah.
Intinya, menyadari tren pasar adalah cara untuk menemukan waktu terbaik untuk membuka posisi Forex. Dengan bantuan dua metode yang disebutkan di atas, sekarang lebih mudah daripada yang Anda pikirkan untuk mengenali tren harga pasar.
2. Analisa Forex
Berikutnya adalah Analisis Forex. Pedagang Forex profesional sangat bergantung pada aspek ini dalam pengambilan keputusan mereka. Setidaknya ada tiga jenis analisis forex yang umum digunakan, antara lain:
Analisis sentimen dasar, teknis, dan pasar. Analisis fundamental berfokus pada data ekonomi dan berita yang dibahas di pasar keuangan.
Analisis teknis lebih berfokus pada pengukuran perubahan harga menggunakan alat statistik seperti grafik, rumus matematika, dan indikator yang terdapat di aplikasi MetaTrader.
Analisis psikologi pasar merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk pola pembentukan harga dan rilis data ekonomi atau berita global yang dianggap penting.
Nah, jika Anda ingin menargetkan posisi open forex Anda dengan benar, Anda perlu mempelajari analisis ini. Anda tidak perlu mempercayainya sama sekali.
Pilih saja salah satu jenis analisis yang paling cocok untuk Anda dan gunakan analisis lainnya hanya untuk dukungan. Kemudian gunakan hasil analisis “Ramuan” sebagai cara untuk menentukan di mana ia terbuka.
3. Money Management (MM)
Dalam konteks trading Forex, pengelolaan uang adalah metode pengelolaan dana akun trading, termasuk ukuran lot setiap posisi trading , jarak antara harga masuk dan Stop Loss (SL), dan target keuntungan harian dan jumlah maksimum.
Jumlah posisi trading terbuka pada satu waktu. Salah satu peran penting pengelolaan uang adalah mengekang sifat ‘rakus’ trading. Rakus yang dimaksud itu adalah tidak pernah puas dengan keuntungan yang diperoleh.
Profit 10 pip mau nambah profit 20 pip, profit 20 pip sudah target 30 pip, dan seterusnya. Di sisi lain, itu tidak bisa terjadi dalam trading Forex. Karena yang Anda hadapi adalah 100% volatilitas harga yang tidak dapat diprediksi.
Misalnya, jika Anda memperoleh 20 pips dari open posisi long, tidak ada jaminan bahwa harga akan terus menguat. Ada kalanya harga tiba-tiba turun ke titik terendah.
Pada akhirnya, apa yang Anda dapatkan adalah kerugian. Padahal, jika Anda berpikir logis, jika Anda mendapat untung 20 pips, Anda bisa menghindari kerugian dengan menutup posisi Anda dari awal.
Inilah yang membuat keserakahan menjadi berbahaya. Untuk menghindari kecelakaan seperti ini, gunakan manajemen uang bila memungkinkan. Selama profit harian tercapai, tidak ada salahnya untuk segera menutup posisi.
Kesalahan Saat Menentukan Open Posisi Forex
Pada awalnya, setiap trader akan melakukan kesalahan saat membuka posisi. Bahkan trader profesional pun tidak dapat menghindari kesalahan ini.
Kesalahan dapat disebabkan oleh tren yang salah atau akibat dari kelalaian pedagang dalam analisis mereka. Kecelakaan seperti ini sangat sering terjadi.
Tapi jika kesalahan selalu berulang lagi dan lagi, itu lain cerita. Jika demikian, itu berarti ada sesuatu yang salah sejak awal dan perlu diperbaiki. Ada contoh?
A. Keputusan Terburu-buru
Kesalahan fatal paling umum yang dilakukan trader adalah menjalankan posisi terbuka. Biasanya alasan Anda terburu-buru untuk membuka posisi adalah karena Anda tergoda oleh grafik harga yang menunjukkan tren sementara, sehingga membuka posisi pada tren tersebut akan membalikkan harga.
Hal ini sering terjadi pada trader pemula yang tidak memiliki pemahaman yang cukup kuat tentang analitik. Atau bisa juga karena Anda mengikuti beberapa sinyal yang tidak jelas dari komunitas forex tanpa melakukan riset terlebih dahulu.
Jadi solusinya adalah menghentikan open posisi saat trading tanpa analisis dan pertimbangan yang matang.
B. Tidak Ada Landasan Analisa yang Kuat
Seperti diketahui, ada tiga jenis analisa forex: analisa fundamental, analisa teknikal dan analisa psikologi pasar. Trading forex tanpa menganalisa pergerakan harga pasar adalah bunuh diri.
Pasalnya, bahkan trader profesional yang melakukan analisis mendalam, terutama pemula yang tidak melakukan analisis sama sekali, bisa salah.
Untuk menjadi trader yang sukses, Anda harus berhenti trading dengan intuisi atau insting Anda saja. Mulai pelajari analitik dengan salah satu jenis analitik ini. Semakin baik analisisnya, semakin besar peluang untung dan semakin rendah risiko kerugian.
C. Menggunakan Sistem Trading Terlalu Rumit
Dalam praktiknya, tidak disarankan untuk menggunakan terlalu banyak indikator dalam trading, apalagi jika Anda tidak begitu memahami fungsi utama dari indikator tersebut.
Risikonya adalah alih-alih mendapatkan sinyal trading, Anda malah bingung. Ini karena, pada dasarnya, metrik yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam mengelola data. Satu indikator dapat bertentangan dengan sinyal indikator lain.
Misalnya, satu indikator mengirimkan sinyal beli sementara yang lain menyarankan posisi jual. Ingatlah bahwa tidak ada indikator trading yang sempurna, dan seringkali hanya pencipta sistem trading yang tahu cara meningkatkannya.
Kesimpulan
Memahami cara menentukan posisi terbuka sangat penting bagi trader, terutama pemula. Untuk dapat membuka posisi yang tepat dalam suatu trading, setidaknya Anda harus memperhatikan pergerakan tren pasar, jenis analisis yang digunakan, pengelolaan uang (MM) dan faktor lainnya seperti menghindari kesalahan umum.
Dapatkan update artikel terbaru setiap hari dari ampmori.com. Mari bergabung di Channel Telegram ‘Ampm Ori‘, caranya klik link https://t.me/ampmori, kemudian Subscribe. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.