Strategi Trading Direksional yang Mudah Diterapkan

AMPMORI.com – Strategi trading direksional yang mudah diterapkan. Strategi ini adalah sistem trading forex yang melibatkan analisa fundamental dan teknikal atau mencakup analisis dasar dan teknis serta mencakup penilaian pasar yang luas sebagai pertimbangan ketika memutuskan untuk memasuki suatu posisi.

Strategi trading ini mengharuskan pedagang untuk memiliki keyakinan yang kuat tentang pasar berdasarkan data yang dikumpulkan. Secara umum, strategi trading direksional dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang dapat dilihat di bawah ini.

Berikut 5 Jenis Strategi Trading Direksional

1. Strategi Trend Following

Jenis pertama dari strategi trading direksional adalah sistem trading mengikuti tren atau trend-following. Menggunakan strategi ini berarti menciptakan sinyal posisi terbuka ke arah tren yang sedang berlangsung di pasar forex.

Sebelum membuka posisi dengan strategi ini, trader biasanya melakukan trend filter untuk menganalisa tren pasar apakah sedang mengalami downtrend atau uptrend. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk menyaring arah tren adalah rata-rata pergerakan sederhana 200 hari.

Cara Membaca Jika grafik harga berada di bawah garis SMA-200 Day, maka pasar sedang mengalami downtrend. Sebaliknya, jika grafik harga berada di atas garis hari SMA-200, maka pasar sedang dalam tren naik. Namun, trading mengikuti tren tidak bisa dilakukan sembarangan.

Minimal, Anda harus dapat melakukan analisis teknis untuk membaca tren harga dan mengidentifikasi pembalikan. Nah, jika Anda tidak ingin salah mengambil keputusan dengan strategi ini, sebaiknya ikuti tren dan ikuti 5 tips trading berikut ini.

2. Moving Average (MA) Crossover

Strategi trading direksional juga dapat menggunakan kombinasi indikator rata-rata bergerak (MA) untuk menemukan persimpangan dan menemukan sinyal masuk yang benar. Rata-rata bergerak (MA) dikenal sebagai indikator jutaan.

Indikator ini sangat menarik di kalangan pedagang di seluruh dunia. Biasanya, sistem trading ini menggunakan dua atau lebih indikator moving average (MA) dengan periode waktu yang berbeda. Secara umum, semakin pendek durasinya, semakin lincah gerakannya.

Sebaliknya, semakin lama Anda menggunakannya, semakin halus gerakannya. Sinyal trading muncul ketika ada perpotongan antara dua garis rata-rata bergerak (MA).

Beberapa kondisi sinyal trading yang dihasilkan oleh sistem crossover ini adalah Golden Cross dan Death Cross yang dianggap sebagai sinyal yang benar.

3. Sistem Trading Breakout

Teknik trading sistem breakout adalah dengan mencari sinyal dalam candle yang dapat menembus harga pada level kritis. Ini termasuk harga tinggi (tinggi) atau rendah (rendah), support resistance, dan area penawaran atau permintaan ke tingkat harga psikologis.

Banyak trader menemukan strategi trading teknologi breakout ini lebih menjanjikan. Salah satu tolok ukur yang paling umum digunakan adalah penembusan level harga psikologis, yang secara universal dianggap mencerminkan level signifikan di pasar forex.

Oleh karena itu, ketika candle menembus level harga psikologis tertentu, dianggap akan terjadi pergerakan harga yang sangat besar. Untuk menggunakan teknik breakout selama tren turun, Anda harus terlebih dahulu menentukan level support dan kemudian menentukan level terendah saat ini.

Sementara itu, cari level resistance dan final high untuk penembusan selama tren naik. Agar tidak kehilangan momentum, trader bisa memanfaatkan pending order di MetaTrader. Anda dapat membaca Teknik Entry Breakout untuk lebih jelasnya.

4. Strategi Trading Chart Pattern

Strategi trading direksional juga dapat memanfaatkan pola grafik yang oleh beberapa pedagang dianggap paling akurat, sederhana, dan termudah. Strategi trading menggunakan pola grafik adalah teknik membaca pergerakan harga pasar berdasarkan pola yang terbentuk pada grafik.

Pada dasarnya pola grafik adalah pola grafik harga yang terjadi berulang kali, sehingga Anda dapat menggunakan pola tersebut untuk memprediksi kemana arah harga akan bergerak. Singkatnya, semakin banyak pola yang dikuasai pengguna teknik ini pada grafik, semakin besar peluang keuntungannya.

Masalahnya, bagaimanapun, adalah bahwa pola trading forex sangat bervariasi. Konsekuensinya, untuk menguasai strategi trading ini, trader harus memahami semua pola yang terbentuk saat trading.

5. Manajemen Resiko

Kemudian, yang tidak kalah pentingnya dari strategi trading direksional adalah manajemen risiko. Manajemen risiko penting untuk menurunkan rasio kerugian dan memaksimalkan keuntungan.

Manajemen risiko adalah bagian dari strategi trading forex dan sangat diperlukan untuk mematuhi sistem trading yang sedang berjalan. Disiplin dalam sistem trading membantu mencapai keuntungan yang lebih konsisten.

Itu juga dapat mengekang keserakahan yang melekat pada sebagian besar pedagang pemula. Padahal, sifat rakus forex hanya akan membawa Anda pada krisis kerugian.

Untuk pembahasan tentang Trading, kamu bisa baca lebih lanjut disini : ampmori.com

Dapatkan update artikel terbaru setiap hari dari ampmori.com. Mari bergabung di Channel Telegram ‘Ampm Ori‘, caranya klik link https://t.me/ampmori, kemudian Subscribe. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *