AMPMORI.com – Inilah alasan sering trading tetapi tak jamin profit konsisten. Seberapa sering seorang trader harus membuka posisi untuk mendapatkan profit konsisten? Jawabannya sederhana.
Semakin banyak Anda trading, semakin pusing Anda, apalagi untung apa pun yang Anda dapatkan. Tentu saja, biaya transaksi meningkat, tetapi ternyata ada banyak masalah lain yang disebabkan oleh terlalu sering membuka trading.
Semakin Sering Trading Semakin Besar Resikonya
Pada dasarnya, tiap kali Anda membuka posisi tradng, Anda mengekspos beberapa dari modal sebagai jaminan ( margin) buat profit di pasar Forex. Masalahnya, untuk setiap posisi trading yang masih berjalan, hanya ada dua kemungkinan: untung dengan mengumpulkan poin positif atau kalah dengan mengumpulkan poin negatif.
Contoh :
Budi membuka 5 posisi trading pada beberapa pasangan utama setiap hari. Setiap posisi tetap berjalan tanpa Stop Loss. Asumsikan akun mini memiliki modal awal USD 1.000, tingkat kemenangan 60% (lebih dari 55% persyaratan tingkat kemenangan untuk mempertahankan keuntungan konstan), dan leverage maksimum 1:200.
Sepintas, peluang saja sudah bisa membuat Budi untung. Namun, pada penyelidikan lebih lanjut, setelah trading selama seminggu berturut-turut, ia justru mengalami kerugian. Perhitungan detailnya adalah sebagai berikut.
- Budi tidak trading pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga jumlah posisi yang ditutup = 25 posisi.
- Total posisi profit = 15 posisi (60% dari total posisi tertutup).
- Posisi kerugian total = 10 posisi (40% dari total posisi tertutup).
- Profit rata-rata per posisi adalah sekitar 10 pips, jadi total profit = 150 pips.
- Sebab Budi tidak memakai Stop Loss maka dari itu rata- rata loss per posisi yaitu 20 pips, jadi keseluruhan profit= 200 pips.
Berdasarkan perhitungan di atas, Budi kehilangan hingga 50 pips, atau sekitar USD 50, setelah sering melakukan trading harian selama seminggu. Ini juga belum termasuk biaya transaksi.
Singkatnya, semakin besar jumlah posisi yang dibuka, semakin besar resiko trading. Intinya, trading yang sering tidak menjamin keuntungan yang konsisten, bahkan jika peluang untuk menang cukup tinggi.
Trading yang Sering Berpotensi Menyebabkan Stres
Semakin banyak posisi trading yang Anda miliki, semakin Anda cemas karena terlalu mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Perlahan, tanpa sadar, dan dengan kebiasaan trading yang sering, Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda menatap grafik dan secara obsesif memeriksa setiap posisi.
Jika harga ternyata bergerak lebih dari yang diharapkan, satu posisi sudah cukup untuk membuat kesal seorang trader pemula. Jadi, bayangkan efek dari beberapa posisi berjalan secara bersamaan. Ketika kondisi pasar tidak stabil, tekanan stres pasti akan berulang.
Tren akan jatuh ke dalam praktik overtrading karena pedagang ingin menebus posisi mereka yang hilang dengan membuka posisi baru. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kebiasaan trading yang terlalu sering akan membuat para trader tertekan.
Jika Terlalu Sering Trading Justru Menghambat Profit Konsisten
Dalam praktiknya, pedagang tidak perlu sering trading untuk mencapai keuntungan yang konsisten. Menurut Nial Fuller, seorang trader aksi harga profesional, keuntungan besar dalam posisi trading strategis membutuhkan kesabaran.
Ini berarti Anda harus menunggu dengan sabar untuk sinyal konfirmasi akurasi tinggi sebelum membuka posisi. Analoginya seperti penembak jitu. Dia hanya akan menarik pelatuk ketika target benar-benar berada dalam lintasan proyektil. Seperti halnya pedagang, pesanan pasar dieksekusi hanya ketika harga mencapai level tertentu setelah sinyal konfirmasi.
Masalahnya, kebiasaan trading yang sering terjadi berawal dari ketidaksabaran trader yang tidak menunggu waktu yang tepat untuk membuka dan menutup posisi. Jika Anda terbiasa sering trading, posisi Anda biasanya akan ditutup lebih awal sebelum harga benar-benar bergerak sesuai dengan target profit Anda.
Lebih buruk lagi, posisi baru dibuka untuk posisi awal karena ingin mengikuti pergerakan harga pasar terbaru. Inilah alasan utama mengapa kebiasaan trading yang sering justru mempersulit proses pencapaian profit yang konsisten.
Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Sering Trading?
Anda perlu mengubah pola pikir agar tidak mendapatkan profit yang konsisten dari jumlah atau jumlah open posisi. Jika kualitas sinyal diperiksa dengan baik, dalam praktiknya satu posisi dalam sudah cukup. Misalnya, jika sinyal terbentuk pada satu indikator atau pola harga, tunggu sinyal konfirmasi pada indikator atau pola harga pendukung lainnya.
Mengurangi keinginan buat membuka posisi baru saat sebelum posisi lama mencapai sasaran profit ataupun terjadi Stop Loss. Dengan cara ini, Anda akan melatih kesabaran untuk mengendalikan keinginan untuk trading terlalu sering. Saat harga menyentuh TP atau SL, Anda bisa istirahat sejenak agar pikiran Anda bisa lega untuk peluang trading berikutnya.
Berlatih mengelola setiap posisi dengan manajemen uang. Kami ingin membuatnya lebih mudah untuk mengontrol resiko trading sehingga margin keuntungan keseluruhan bertahan dari kerugian kecil yang merupakan komponen utama dari keuntungan berkelanjutan.
Untuk pembahasan tentang Trading, kamu bisa baca lebih lanjut disini : ampmori.com
Dapatkan update artikel terbaru setiap hari dari ampmori.com. Mari bergabung di Channel Telegram ‘Ampm Ori‘, caranya klik link https://t.me/ampmori, kemudian Subscribe. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.